info seputar kesehatan
SEBELUM BACA ARTIKEL BISA AYO IKUTI HALAMAN INI https://kulinersoba.blogspot.com/?view=timeslide
KULINER KHAS CIREBON BANDENG SEHATI VARIAN ISI

Lalu bagaimana cara menyelamatkan keadaan yang terbalik ini?
dengan
penuh kemantapan dan tanpa ragu sedikitpun, jawabannya adalah kembali
kepada ketentuan syari’ah islam dan tidak ada alternatif lain. Islam
telah memberikan bimbingan, bagaimana menjadi istri yang shalihah,
sebagaimana ciri-cirinya telah disebutkan dalam hadits Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam. Bahwa beliau bersabda:
“Apabila
diperintah ia taat, apabila dipandang menyenangkan hati suaminya, dan
apabila suaminya tidak ada dirumah, ia menjaga diri dan harta suaminya.”
(HR.Ahmad dan An-Nasa’i, di Hasan-kan oleh Albani dalam Irwa’ no.1786)
Kalau
kita lihat tuntunan islam diatas, ternyata bukanlah suatu yang sulit
untuk dilaksanakan. Siapa pun bisa melakukannya. Disamping itu istri
yang mempunyai tiga ciri diatas memiliki kedudukan yang tinggi dihadapan
Allah, dan diibaratkan sebagai perhiasan dunia yang terbaik;
sebagaimana yang dinyatakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam:
“Dunia
adalah perhiasan (kesenangan) dan sebaik-baik perhiasan (kesenangan)
dunia adalah wanita (istri) shalihah.” (HR.Muslim dari Abdullah bin Amr
bin Al-Ash)
Diniatkan untuk Ibadah
Seorang istri yang baik
akan berusaha untuk melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung
jawabnya. Walaupun terkadang timbul perasaan malas atau berat untuk
melaksanakan sesuatu yang menjadi kewajibannya, tetapi hendaknya diingat
bahwa keridhaan suami lebih diutamakan diatas perasaannya. Lihatlah apa
yang dikatakan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam ketika
Aisyah Radhiyallahu ‘anha bertanya:
“Siapa diantara manusia yang
paling besar haknya atas (seorang) istri?” Beliau Shallallahu ‘alaihi
wa aalihi wasallam menjawab, “Suaminya.. “ (HR. Hakim dan Al-Bazzar)
Dengan
taat kepada suami dan tentunya dengan menjalankan kewajiban agama
lainnya, dapat mengantarkan istri kepada surga-Nya. Dalam hal ini
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa aalihi wasallam telah bersabda
sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan di shahihkan oleh
Al-Albani:
“Bila seorang wanita telah mengerjakan shalat lima
waktu dan berpuasa pada bulan Ramadhan dan memelihara kemaluannya serta
taat kepada suaminya, maka kelak dikatakan kepadanya: “masuklah dari
pintu surga mana saja yang engkau inginkan.”
Kemudian hendaklah
istri mengingat akan besarnya hak suami atas dirinya, sampai-sampai
seandainya dibolehkan sujud kepada selain Allah maka istri diperintahkan
untuk sujud kepada suaminya. Sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa aalihi wasallam:
“Andaikan saja dibolehkan seseorang
bersujud kepada orang lain, niscaya aku perintahkan istri untuk sujud
kepada suaminya.” (HR. Tirmidzi: Hasan Shahih)
Terlalu banyak
peluang bagi seorang istri untuk beribadah kepada Allah dalam rumah
tangganya dan terlalu mudah dalam memperoleh pahala dalam kehidupan
suami istri. Namun sebaliknya terlalu mudah pula seorang istri
terjerumus kepada dosa besar kalau melanggar ketentuan yang telah Allah
gariskan. Yang perlu diingat oleh istri ialah agar berupaya
mengikhlaskan niat hanya untuk Allah dalam melaksanakan kewajibannya
sepanjang waktu.
Menyenangkan Hati Suami
Apabila
diperintah oleh suaminya, istri diwajibkan untuk mentaati. Dan apabila
suaminya tidak ada dirumah, istri harus pandai menjaga dirinya dan
kehormatannya serta menjaga amanah harta suaminya. Istri yang demikian
ini akan dijaga oleh Allah sebagaimana Firman-Nya:
“ ..maka
wanita yang shalihah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri
ketika suaminya tidak ada, oleh karena itu Allah telah memelihara
(mereka).” (An-Nisa’: 34)
Adapun kriteria pertama dan ciri-ciri
shalihah; Imam As-Sindi mengatakan dalam bukunya Khasyiah Sunan Nasai
juz 6 hal 377: “Menyenangkan bila dipandang itu artinya indahnya
penampilan secara dzahir serta akhlaq yang mulia. Juga terus menerus
menyibukkan diri dalam taat dan bertaqwa kepada Allah.”
Banyak
hal yang dapat menyenangkan hati suami, diantaranya: penampilan diri
agar enak dipandang, dan berbicara dengan menggunakan tutur yang
menyenangkan serta dalam hal pengaturan rumah mampu menciptakan suasana
bersih dan nyaman.
a. Penampilan Diri
Umumnya suami lebih
sering keluar rumah untuk menunaikan tugasnya apakah itu bekerja mencari
nafkah ataukah berdakwah, sementara kita tahu keadaan di luar, sangat
mudah sekali pandangan mata menjumpai wanita yang berpakaian minim dan
menyebarkan aroma wewangian. Sekalipun seorang istri percaya suaminya
akan berusaha memalingkan wajah dan menundukkan pandangannya karena
takut dosa, namun laki-laki yang normal mungkin dapat tergoda melihat
aurat yang haram tersebut. Diakui atau tidak, hal ini sangat mungkin
terjadi.
Bagaimana seandainya istri merasa tidak perlu untuk
tampil cantik dihadapan suami dengan alasan tidak adanya waktu karena
telah tersibukkan dengan anak dan urusan rumah, apalagi bila tidak ada
pembantu. Sehingga dengan penampilan seenaknya dan terkadang (maaf)
menyebarkan aroma yang kurang sedap ketika menyambut suaminya yang baru
datang dari luar.
Berpakaian model apapun yang diingini dan
disenangi suami dibolehkan dalam syariat islam dan tidak ada batasan
aurat antara istri dan suaminya. Dandanan yang memikat dan aroma parfum
yang harum akan menjaga dan memagari suami dari maksiat. Mata suami akan
tertutup dari melihat pemandangan haram di luar rumah bila mata itu
dipuaskan oleh istrinya dalam rumah. Jika istri tidak dapat memuaskan
atau menyenangkan suami sehingga suaminya sampai jatuh dalam kemaksiatan
(tertarik melihat pemandangan haram di luar rumah) maka berarti si
istri turut berperan membantu suaminya bermaksiat kepada Allah.
b. Berbicara yang Enak
Pada
saat suami istri duduk-duduk sambil berbincang tentang barbagai hal,
hendaknya istri memlilih ucapan yang baik dengan tutur kata yang indah
dan lembut serta sedapat mungkin menghindari pembicaraan yang tidak
disukai oleh suami. Demikian pula ketika suami berbicara istri sebaiknya
mendengarkan dengan penuh perhatian dan tidak memotong pembicaraan
suami.
c. Pengaturan Rumah
Penting juga diperhatikan
penataan rumah yang baik, bersih dari najis dan terhindar dari aroma
yang kurang sedap. Walhasil, ciptakan suasana rumah yang menjadikan
suami betah berada di dalamnya. Untuk membuat penampilan lebih menarik
tidak harus dengan wajah yang cantik, demikian juga untuk membuat rumah
bersih dan rapih tidak harus dengan harga yang mahal. Insya Allah
semuanya bisa dilaksanakan dengan mudah selama ada keinginan dan
diniatkan ikhlas untuk mencari ridha Allah. Bukankah segala sesuatu yang
baik itu akan bernilai ibadah bila diniatkan hanya untuk Allah?
0 komentar:
Posting Komentar